Bonus Chapter 1

1481 Kata

Aku tertawa mendengar suara Kai yang membisikan sesuatu, aku duduk di pangkuan sambil tangan Kai mengusap lembut perutku yang semakin besar di usia kehamilan delapan bulan. Setiap sentuhan Kai di perutku, anakku akan merespons. Seolah menyadari kehadiran ayahnya. Kai memang selalu suka menyentuhnya. Merasakan gerakan-gerakan menakjubkan atau meletakan telinga di perutku sebelum tidur. Kami sudah menyiapkan beberapa nama. Tapi, belum sepakat. Masih punya favorit masing-masing. “Anna, sofa di situ masih lega banget lho..” sindir Kaflin, datang-datang langsung kritik kemesraan aku dan Kai. Pipiku merona, hendak turun tapi Kai tahan. “Jangan hiraukan dia. Anggap saja tidak terlihat.” Malah kian jadi dengan meletakan kepala di ceruk leherku. Merasakan napas hangatnya menerpa, buatku mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN