Suasana kediaman Dinar sudah cukup ramai dengan beberapa sanak saudara dekat dan sebagian tetangga yang ibunya undang. Tidak banyak karena memang Dinar sengaja tidak mengadakan pesta pernikahan besar-besaran atau mewah. Pernikahan atas dasar kesepakatan, sudah syukur ia adakan selamatan demi menunjukkan pada masyarakat —seandainya ia hamil nanti, bahwa ia memiliki seorang suami. "Mana ibu, Ga?" "Di depan!" Dinar yang sudah selesai didandani bertanya pada Yoga ketika adiknya itu akan meminta parfum pada seorang MUA yang adalah teman kuliahnya. "Ya ampun! Parfum doang gak modal banget sih!" celetuk Dinar yang mendadak tak enak hati pada gadis muda yang sudah mendadaninya dengan begitu cantik hari itu. "Bukan gak modal, tapi belum sempet beli. Udah diburu-buru jadi wali nikah soalnya,