“... bukankah artinya aku lebih cerdas dari penggoda itu sendiri?""Kamu bangga telah menjadi penggoda?" Ash bertanya, nadanya merendahkan. "Selama orang yang tergoda itu bukan kamu, tentu aku bangga. Siapa yang nggak bangga jika dikagumi?" Ash menahan diri untuk tidak marah. Dia heran, kenapa emosinya selalu tidak stabil kalau berhadapan dengan Grace? "Nggak tahu malu," kata Arsha. "Yang nggak tahu malu itu aku atau kamu?" "Apa maksudmu?" "Kamu menghampiri mangsa, tapi nggak mampu menunjukkan ekormu." "Apa maksudmu?" Nada suara Arsha naik sedikit. "Kamu tahu dengan baik apa maksudku." Grace kemudian melirik Ash. Arsha melihat arah mata Grace, dan merasa sangat malu sekaligus marah. "Aku nggak pernah menggoda Ash!" "Aku bahkan nggak mengatakan itu." "Kamu mengarahkan petunjuk ke