MOMEN YANG TIDAK TEPAT

1205 Kata

“Mas, Mas, Mas Surya!” badan Surya terasa digoncang dengan keras. “Eungghhh,” Surya mencoba membuka matanya, kepalanya terasa sakit. Mata Surya mengitari sekelilingnya, “aku di mana?” tanya Surya. “Di rumahku.” “Tolong ya Mas, kalau mau minum-minum jangan di rumah ini. Gak enak kan dilihat sama Langit dan Zanitha,” protes Cahaya dan memungut satu persatu bantal sofa yang terjatuh di lantai. Surya yang baru saja bangun, masih mencoba mencerna situasi. Jadi semalam hanyalah mimpinya saja. Buktinya dia tertidur di sofa dan bukan di ranjang bersama dengan Cahaya. Rasa kecewa menghampirinya. Dia mengacak-acak rambutnya kesal. “Kamu emang gak ke kantor? Apa gak sia-sia aku serahin perusahaan sama kamu kalau kamu males-malesan kayak gini?” sindir Cahaya lagi. Surya sekali lagi hanya mampu m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN