“Tolong perhatikan sikap kamu nanti, Rea” pesan Putra sebelum memasuki halaman rumah yang sangat megah, “Papa tidak mau ada kesan yang tidak baik di hadapan teman papa” “Iya pa..” jawab Rea seadanya. Ia bingung kenapa papanya terus memberitahu hal yang sejak ia keduanya berangkat dari rumah. Mobil yang membawa mereka sudah berhenti. Putra dan Rea yang duduk di belakang keluar dengan hati-hati. Rea melihat sekeliling halaman dan bangunan besar di hadapannya. Tidak lupa merapikan dress berwarna biru tua di atas lutut. Cukup simpel dan sopan untuk acara makan malam. Putra melangkahkan kaki menuju pintu masuk rumah tersebut. Tanpa perlu mengetuk pintu, seorang maid sudah membukanya terlebih dahulu. Putra berjalan masuk di ikuti oleh Rea di belakangnya. Rea cukup canggung saat masuk ke