Permasalahan Exel dan Devan

3712 Kata

Kami berakhir berdiam-diaman di ruang IGD membuat suasana menjadi sangat kaku dan aku merasa tidak nyaman berada lama-lama di sini. Aku menoleh pada Exel dan juga Devan yang masih berada di hadapanku duduk berjauhan seolah mereka adalah bocah sekolah yang sedang musuhan. “Exel, minta maaflah pada Devan, kau memukulnya tanpa sebab dan hanya melampiaskan kekesalanmu saja,” kataku mencoba untuk menengahi permasalahan mereka, namun Exel bersikeras tidak ingin ditempatkan pada posisi yang salah padahal memang dia yang memulai keributan tersebut membuat aku ingin sekali mencakar wajah tampannya itu. “Tidak, aku tidak ingin minta maaf padanya. Memangnya dia siapa? Dia hanyalah orang dari kalangan bawah!” seru Exel membuatku tertawa sumbang karena aku tidak tahu mengapa Exel mengatakan bahwa Dev

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN