Rudi mengusap batu nisan yang bertuliskan nama Monica. “Aku minta maaf kepadamu, karena baru sekarang datang untuk mengunjungi makam mu. Bukannya aku tidak mau, hanya saja aku merasa malu dan merasa bersalah kepadamu.” “Kau yang begitu memegang teguh kisah cinta kita, sementara diriku justru berpaling di saat dirimu sedang berjuang melawan penyakitmu. Aku malu kepadamu, yang menyerah kalah dalam memperjuangkan cinta kita dan dengan cepat berpaling hati ke wanita lain.” “Kumohon, maafkan aku!, biarkanlah aku bahagia bersama dengan istriku, jangan gangu aku lagi, dengan hadir dalam mimpiku. Aku juga mendoakanmu, agar kau tenang di alam sana. Bukannya aku tidak mau kau hadir dalam mimpiku, hanya saja, aku tidak mau terus dihantui perasaan bersalah dan hidupku menjadi tidak tenang karenanya