Rudi menarik napas dan menghembuskan nya dengan kasar. Ia memejamkan matanya selama beberapa detik, kemudian membukanya dan melihat ke arah Mona dengan tatapan lelah. "Mengapa kau berpikir aku membelikan staf ku parfum?, kau jangan besar kepala, parfum yang ku hadiahkan untukmu, meskipun harganya mahal, bukanlah barang limited edition" "Siapapun , bisa saja membeli dan memakai wangi parfum yang sama, seperti dengan yang kau pakai." "Kenapa kamu jadi marah seperti ini Rudi?, aku, 'kan, hanya bertanya saja." "Mona, seandainya, kamu memang hanya sekedar bertanya, aku tidak masalah. Namun, kau seolah menuduhku, itu yang membuatku menjadi marah." Rudi pun menyalakan mesin mobil dan mengarahkannya menuju jalan pulang ke rumah mereka. Sepanjang sisa perjalanan pulang, tidak ada lagi percaka