Vallerie mengerjapkan matanya, kepalanya serasa sakit karena kelamaan menangis. Matanya sangat berat menandakan bahwa matanya sudah membengkak. Vallerie megedarkan pandangannya dan tidak menemukan Lucas ada di kamarnya. Ia melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar untuk mencari Lucas namun ia tidak menemukan Lucas dimanapun berada. “Lucas,” Panggil Vallerie namun tetap tak menemukan pria itu. Rasa sesak kembali menghampiri Vallerie, ia duduk di sofa dan kembali menangis. Lucas meninggalkannya, itu berarti Lucas tidak bisa lagi bersamanya. Seharusnya Vallerie tidak terlalu berharap pada Lucas. Seharusnya ia tahu diri kalau Lucas memang tidak akan mungkin terus disisinya sampai kapanpun. Omong kosong pertemanan yang mereka jalin, karena semua itu hanyalah perkataan saja! “Hey, kamu udah