Ada jeda cukup lama sebelum akhirnya Jhon memutuskan untuk membuka suaranya lagi. “I am fine with it.” Esme memandang pria itu agak lama, sudut bibirnya sedikit terangkat. “Aku tidak menyangka bahwa kita memiliki kesamaan, meskipun aku tidak tahu apa alasan dibalik kebekuan hatimu,” gurau Esme. “Apa kau pikir dua orang yang terluka bisa saling mengobati? Saya menginginkanmu Gorgeous, tetapi bukan berarti kau bisa terlalu dekat denganku. Seperti yang kau sering katakan, saya tidak punya hati. You can’t fix me,” sahut Jhon enteng. “Tapi kau juga perlu tahu bahwa aku tidak butuh cintamu. Aku cuku puas dengan situasi kita sekarang, duduk sebagai seorang teman lalu kita bisa main gila di lain waktu. AKu masih berharap kau mau membantuku lagi hingga aku lepas dari Arthur.” “Aku tidak men