Maksa Banget

1051 Kata

“Udahlah! Nggak usah dengerin Import. Pala gue aja puyeng!” Andin narik tangan Lusi. Edo maju, menghalangi langkah kaki Andin, nggak terima banget kalau Andin pergi gitu aja. “Mau ke mana lo!” Ini Edo bener-bener bikin kesel, tanya aja nadanya ketus. Andin menatap jengah Edo. “Gue mau ganti baju, awas aja kalau lo ngintip!” Andin menabrak Edo yang berdiri di depannya. Edo hanya bisa nyengir, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Andin nggak peduli, dia narik tangan Lusi menuju sebuah tempat ganti yang emang tersedia di tempat latihan. Febian maju, mendekati Edo yang salah tingkah, merangkul pundak Edo. “Ayo cabut! Entar malam kita nongkrong!” Edo masih diam aja, nggak bergeming dari tempatnya, meski Febian ngajakin dia pulang. Leo geleng kepala, ngenes aja ngelihat Edo yang mirip o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN