1. Skandal Menghebohkan

1151 Kata
Sepasang kekasih nampak begitu asyik saling bercumbuu mesra di dalam sebuah mobil mewah yang terparkir di areal VVIP sebuah Mall ternama. Siapa saja, mungkin bisa memergoki apa yang sedang keduanya lakukan. Tapi, seolah tidak perduli, pasangan ini terus saja saling bermesraan." "Asal kamu tahu, Rai, aku cinta banget sama kamu." Dengan napas terengah, wanita itu berbisik. Tangannya terulur membelai d**a sang pria dengan begitu sensual. "Me too, Babe. Kalau aku nggak cinta, mana mungkin hubungan kita bisa sejauh ini. Mau bagaimana pun juga, aku cinta sama kamu." Wanita itu lantas menyeringai. Salah satu sudut bibirnya yang berpulas lipstick merah terang tampak terangkat tinggi. Puas sekali mendengar pengakuan dari sang kekasih yang umurnya terpaut belasan tahun. "Sampai kapan pun, Rayden Einhard Miller hanya milik Valeria Tan," ucapnya penuh penekanan. Detik berikutnya, Valeria bermaksud untuk kembali mendaratkan ciuman di bibir Rayden. Tapi, belum lagi niatan itu terlaksana, kilatan blitz kamera dari arah luar kentara menyerbu keduanya. Hal ini tentu saja langsung menarik kesadaran Rayden hingga dibuat benar-benar terkejut. "s**t! Paparazzi mergokin, kita!" umpat Rayden dengan keras. "Kita harus pergi dari sini." ajaknya kemudian. Rayden menginjak pedal gas pada mobilnya. Membawa kendaraan mewah yang ia kemudikan melaju cepat meghindari para paparazzi yang terus mengikuti ke arah mana mereka pergi. Ia sangat yakin, besok pasti akan banyak berita bermunculan menyoroti dirinya. *** "Aktor tampan Rayden Einhard Miller tertangkap basah sedang bercumbuu dengan wanita yang di duga adalah Valeria Tan, model senior dari agency ILook." . "Skandal percintaan Rayden Miller terungkap, pria tampan itu menjalin hubungan dengan model senior." . "Terpaut umur hingga belasan tahun, Rayden Miller ternyata menjalin hubungan rahasia dengan seorang model senior." . Rayden memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri setelah membaca semua Headline News pagi ini. Kini seantero negeri tengah membicarakan skandal yang ia buat sendiri. Harusnya, sebelum bertindak, ia memperhitungkan matang-matang risiko besar yang akan ia terima. Sungguh, ini semua diluar ekspektasinya. Salah sendiri kenapa juga tidak bermesraan di hotel sekalian seperti biasa. "RAYDEN!" Suara memekik terdengar setelah pintu apartemennya terbuka. Seorang pria sedikit 'melambai' berjalan ke arahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Kalau dilihat dari wajahnya, tentu pria itu sedang kesal atau mungkin marah. Pasti ini semua berhubungan dengan pemberitaan Rayden yang sedang ramai diperbincangkan semua media. "Astaga Tuhan! Berita apalagi yang kamu buat hari ini?" ungkap pria itu dengan marah sambil melempar beberapa surat kabar ke tas meja tamu. "Udah aku peringatkan berkali-kali, kamu jangan coba-coba main api. Kalau kebakar bisa repot urusannya! Ingat, Rayden, jangan kebablasan. Kamu itu public figure. Banyak mata yang memperhatikan gerak-gerikmu di luar sana. Udah tau banyak admin lambe turah yang suka arahin henpong jadul. Eh kamu malah tetap nekat. Sekarang, kamu liat sendiri, se-Indonesia pada nyinyirin skandal yang kamu buat. Mana mesumnya di parkiran Mall. Dasar nggak modal!" Rayden mendesah malas. Kepalanya benar-benar pusing bahkan hampir pecah. Belum lagi ditambah dengan mendengarkan ocehan manager sekaligus asistennya yang seperti kereta itu. "Niko, bisa nggak, kamu tenang dikit. Ini masih pagi, udah ribut aja. Sumpah aku lagi pusing banget sekarang." Pria yang bernama Nicholas itu langsung berkacak pinggang. Mendudukkan dirinya di sebelah Rayden, ia menunjukkan ekspresi tidak terima. "Niko ... Niko, sembarangan aja kalo ngomong! Panggil aku Nickyta, Ray. N-I-C-K-Y-T-A." pria itu mengeja satu per satu huruf namanya. "Lagian, salah kamu sendiri. Aku udah ingatin jangan berhubungan lagi sama Mak Lampir. Kamu cakep, aktor terkenal, eh malah pacaran sama emak-emak yang judesnya naudzubillah. Kamu kurang stok cewek apa gimana. Atau jangan-jangan kamu di pelet sama Mak Lampir, itu?" Valeria Tan sendiri adalah aktris dan model senior. Namanya memang terkenal di pelosok negeri. Bukan karena prestasi, tapi karena sekian banyak skandal yang ia torehkan. Rayden sendiri sebenarnya menjadi seorang aktor tak luput dari bantuan Valeria. Wanita itu yang menyodorkan Rayden kepada seorang produser ternama. Beruntung film yang dibintangi pria itu melejit hingga melambungkan namanya sampai sekarang. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan pertama kali Rayden menjalin hubungan dengan Valeria yang lebih pantas dijadikannya seorang Tante atau mungkin ibu. Paparazzi sendiri sudah lama mengendus hubungan mereka. Hingga semalam akhirnya mereka berhasil mengabadikan gambar saat Rayden tengah memadu kasih dengan wanita tersebut. "Heh Niko, yang kalau malam berubah nama jadi Nickyta! Udah berkali-kali juga aku jawab, di dunia ini cuma Valeria yang aku suka. Terserah orang mau nyinyir gimana, aku nggak per-du-li, titik!" Nicholas mengangguk. Terdengar decakan dari bibir pria itu. "Oke kalau kamu nggak perduli sedikit pun dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Aku juga nggak akan mau urusin kedepannya gimana. Lebih baik, kita ke notaris sekarang juga." Rayden detik itu juga menarik wajahnya begitu dalam. Sebelah alis mata pria itu nampak sekali terangkat tinggi. "Mau ngapain lagi ke Notaris segala?" "Kamu tanya mau ngapain?" Pria melambai itu langsung mendengkus kesal. Memang harus ekstra sabar menghadapi pria bernama Rayden itu. "Ya nyiapin berkas buat pembatalan kontrak. Jangan lupa siapin dana sekitar 25 milyar untuk ganti rugi ke semua partner. Kamu nggak baca email pagi ini? Dari vendor iklan sampai ke production house bakal memutuskan kontrak kerja sama kalau skandal kamu terbukti benar." Rayden meneguk ludahnya. Ia tidak berpikir jauh sampai ke sana. Mengganti rugi hingga 25 milyar artinya ia harus siap-siap miskin seketika. Selama ini yang Rayden pikirkan hanya bekerja dan bekerja. Persoalan kontrak, jadwal syuting film, iklan, hingga p********n, semua di urus rapi oleh Nicholas. Kalau pun sampai ada permasalahan, biasanya pria itu yang duluan pasang badan. "Jadi, aku harus gimana?" seketika wajah Rayden berubah panik. Mana mau juga dirinya sampai rugi bermilyar-milyar. Namun, bukannya iba, Nicholas malah menyeringai tajam. Sudah dikatakan, Rayden itu tidak bisa apa-apa tanpa dirinya. "Kamu harus cari pacar secepatnya buat membantah berita skandal yang udah beredar luas. Cuma itu cara satu-satunya, Ray." Rayden langsung menggeleng keras. Mana setuju dirinya dengan saran yang satu ini. Lagi pula kenapa Nicholas nggak paham-paham kalau dirinya hanya cinta Valeria seorang. "Nggak! Aku nggak mau. Kamu tau sendiri, aku cuma cinta sama siapa selama ini." Nicholas mengangkat kedua bahunya tidak perduli. Lelah juga dirinya memberiian penjelasan sekaligus pengertian pada sahabat sekaligus artis didikannya tersebut. "Terserah kamu. Kalau nggak setuju saran aku, kamu siapin aja uang 25 milyar. Lagi pula, nggak perlu pacar beneran, kali, Ray!" "Maksud kamu?" Rayden dibuat kebingungan. Ini Nicholas ngomong apaan, sih, sebenarnya. Kenapa jadi nggak jelas dan mutar-mutar. "Ya cari aja cewek yang mau dibayar untuk jadi pacar pura-pura. Seenggaknya bisa dimanfaatin buat menutupi skandal bodoh yang udah kamu buat." Rayden dibuat berpikir sejenak dengan kata-kata ajaib yang diucapkan Nicholas barusan. Sepertinya ide tersebut bisa ia coba untuk menghalau pemberitaan miring yang sudah terlanjur beredar. "Terus aku cari di mana cewek yang mau di ajak kerja sama kayak gitu?" "Cari di pasar, Ray!" sahut Nicholas asal. "Kamu pikir sendiri cari di mana. Pokoknya aku nggak mau tahu ya, waktumu cuma tiga hari dari sekarang. Kalau kamu nggak dapat pacar juga, siap-siap aja ganti rugi!" Rayden berdecak kesal. Ingin marah, nyatanya tidak bisa. Sekarang yang ada di otaknya adalah ke mana harus mencari wanita yang bisa ia ajak kerja sama.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN