11. Tersesat

2001 Kata

Fhelicia menghela napasnya berulang kali. Kala melirik jam yang terpampang di layar ponsel, saat ini sudah menunjukan pukul sebelas waktu setempat. Demi Tuhan, ia benar-benar merasa bosan. Semenjak kedatangannya kemarin di Singapora, Rayden benar-benar sibuk dengan Valeria. Sampai-sampai, sepertinya laki-laki itu lupa kalau dia mengajak serta Fhelicia bersamanya. Sejujurnya, Fhelicia sudah memprediksikan hal seperti ini akan terjadi. Lagi pula, dari awal Raydem selalu menekankan pada dirinya bahwa ia memang dibayar untuk menjadi pacar pura-pura untuk menutupi skandal dan segala kegiatan yang ia lakukan bersama Valeria. Hanya saja, rasanya tetap saja menjengkelkan. “Astaga Tuhan, gabut banget sih,” monolog Fhelicia. Ia bingung juga ingin ke mana jika pergi keluar. Selain takut tersesat,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN