BAB 30 - Persaingan

1507 Kata
Halo, Fellas. Kembali lagi dengan cerita bertema remaja dan misteri dariku. Berharap kalian menyukainya. Akan sangat menyenangkan jika kalian dapat menyukai dan memberikan komentar membangun pada ceritaku yang berjudul "Ten Reasons Why She's Gone." ini. Atas kekurangan yang akan kalian temukan dalam cerita ini, penulis memohon maaf. Terima kasih. *** • Selamat Membaca • Chapter sebelumnya... "Semoga dokter Aldi belum tidur dan aku nggak mengganggu dia," harapnya. Dan icon telepon pun ditekan. Ia menempelkan layar benda berbentuk pipih itu ke telinganya dan mulai menunggu. Sampai kemudian, usahanya itu berbuah manis. Panggilan tersambung dan suara dari seberang sana pun menyambut cepat. "Halo, Dokter Edwin?" "Dokter Aldi ... Duh, maaf saya jadi ganggu waktu istirahatnya ya." "Ah, enggak kok. Ada apa ya?" "Jadi begini ...," Dan perbincangan mengenai kondisi kesehatan Valerie pun dilakukan malam itu. **** Suasana sekolah masih berjalan baik-baik saja, terutama untuk Rain. Meski Wina sudah menelponnya dan memberi tahu bahwa Valerie sudah ditemukan, gadis berambut pendek itu masih bisa bernapas leluasa karena kehadirannya nanti tak akan menjadi masalah apa-apa. Lagipula Valerie mengalami amnesia, pikirnya. Apa yang bisa dilakukan oleh seseorang yang sedang lupa ingatan? Rain cukup senang karena Valerie bahkan tak bisa mengenali dan mengingat orang tuanya sendiri. Apalagi masalah yang melibatkan dirinya dan Andreas, Valerie pasti tak akan ingat. "Heh, Rain!" Suara yang berasal dari arah belakang berhasil membuat sang pemilik nama berbalik. Ada Abigail di sana, berjalan dengan kedua tangan saling bersedekap di d**a dan dagunya terangkat angkuh. "Lo udah nggak temenan lagi ya sama Valerie?" tanya Abigail. Yang lantas dibalas sinis oleh Rain. Ia membuang wajahnya ke arah lain dan mendengus malas. "Bukan urusan lo." Abigail memang dikenal sering merundung dan mengintimidasi orang lain. Dan satu-satunya orang yang tak bisa disudutkan oleh anak dari salah satu donatur terbesar di sekolah ini adalah Valerie. Beruntung karena Rain bersahabat dengan Abigail. Sehingga gadis itu tidak perlu repot-repot menghadapi Abigail. Namun sepertinya, hilangnya Valerie telah memberikan Abigail celah untuk turut serta menjadikan Rain sebagai salah satu korbannya. "Jelas ini urusan gue. Sekarang lo udah nggak bisa lepas lagi dari gue," tandas Abigail. "Anyway, gue harus berterima kasih sama Valerie. Karena dia menghilang, gue yang bakal ngegantiin dia di olimpiade matematika nanti dan jelas gue bakal lebih famous nantinya." Rain tidak langsung menanggapi. Ia hanya diam dan mendengarkan Abigail yang semakin berbesar kepala di hadapannya. "Dan ... gue juga mau berterima kasih atas kebodohan lo itu karena mau-maunya lo pacaran sama Andreas dan nikung sahabat lo sendiri." "Gue perjelas ya, ini bukan urusan lo." Rain hendak pergi meninggalkan Abigail dan segala obrolannya yang terdengar tidak penting. Namun tiba-tiba saja, tangan gadis berambut panjang itu mencengkram Rain dengan erat. Ia menariknya dengan kuat hingga Rain kehilangan keseimbangan dan jatuh. Membuat pantatnya mendarat dengan sempurna di atas lantai koridor yang dingin. "Awh!" Rain memekik. Sedangkan Abigail tersenyum puas di tempatnya. Ia menaikkan satu alisnya menantang. "Kalau sebelum-sebelumnya lo bisa bebas, kali ini lo nggak akan bisa kemana-mana." Gadis berambut itu pendek itu mendongak, menatap lurus ke arah Abigail yang sama sekali tak bergeming di tempatnya. Perasaan takut menyelimuti d**a Rain. Rumor-rumor mengerikan tentang gadis yang berdiri di depannya itu tiba-tiba saja muncul bak memori yang sengaja diputar ulang. Rain merasa gugup. "Lo pikir lo siapa bisa ngalahin gue, hm?" Rain hendak bangkit dari lantai. Setidaknya ia ingin berusaha untuk menutupi ketakutannya tersebut. Ia juga tidak menyangka bahwa jalan yang dia pilih adalah koridor yang sepi dan jarang dilewati oleh murid-murid. "Lo pasti bakalan nyesel, Abigail," cicit Rain. Yang justru membuat kedua alis Abigail mengernyit seketika. Ia pun bergumam dan membuka suara. "Lo masih berani ngelawan gue padahal lo udah nggak punya siapa-siapa lagi? Berani juga lo." Namun kali ini, Rain berusaha terlihat lebih kuat dan berani. Ia memperbaiki posisi berdirinya dan mulai mengepalkan tangan di kedua sisi baju, berharap ketakutan dan kecemasan yang mengganggunya sejak tadi tak tercetak jelas di sana. "Asal lo tahu ya, gue dan Valerie itu baik-baik aja." "Masa?" "Gue dan Valerie masih berteman sampai detik ini," ujar Rain penuh percaya diri. Abigail yang mendengar pernyataan tersebut pun buru-buru mengklarifikasi. Ia merogoh ponsel dari saku roknya dan mulai memainkan benda dengan sistem layar sentuh tersebut. Butuh beberapa saat sebelum akhirnya gadis itu membalikkan ponselnya dan mengarahkan layarnya kepada Rain. "But you're not there, Rain. Semua foto-foto lo dan Andreas udah dihapus dari ** Valerie. Dan ... Kalau boleh gue sekalian ngingetin, bukannya Valerie udah nulis tweet tentang hubungan kalian yang hancur ya?" Rain tersenyum tipis. "Itu salah. Kita masih baik-baik saja." "Well, well, gue nggak peduli. Because what? Valerie tuh nggak ada di sini lagi," balas Abigail angkuh. "Lo tetap nggak bakal punya teman, 'kan?" "Oh, lo salah juga soal itu!" Tiba-tiba nada suara Valerie meninggi. "Kemarin nyokapnya telpon gue dan kasih tahu kalau Valerie udah ketemu. Dia udah kembali ke rumahnya." Raut wajah Abigail mendadak berubah suram. Ia tak lagi bersikap seperti singa yang memimpin keseluruhan hutan. Senyum penuh kemenangan itu perlahan sirna dan berganti menjadi kekhawatiran yang tampak dengan sangat jelas. "Valerie juga bakal ke sekolah besok," lanjut Rain. "Maksud lo apa?!" "Ya dia udah ketemu, Abigail. Valerie udah nggak menghilang lagi." Abigail menjadi kesal sekarang. Ia mendorong kedua bahu Rain dengan sangat keras hingga akhirnya gadis itu kembali mundur ke belakang beberapa langkah. Beruntung karena kali ini, Rain dapat menahan berat tubuhnya dan tak perlu mendarat di lantai lagi seperti sebelumnya. Mata Rain lantas menatap kepergian Abigail yang tiba-tiba. Tanpa Rain tahu bahwa Abigail benar-benar merasa gelisah setelah mendengar kabar mengejutkan itu. "Kalau Valerie kembali ... apa itu artinya gue bakal didepak dari olimpiade?" *** INFO TIME. Olimpiade Sains Nasional adalah ajang dimana siswa dan siswi berkompetisi dalam bidang sains di jenjang SD, SMP, maupun SMA. Siswa dan siswi yang mengikuti ajang kompetisi ini apabila lolos seleksi di tingkat sekolah, kabupaten/kota hingga ke provinsi merupakan siswa/siswi terbaik. (Olimpiade Sains Nasional) OSN ini merupakan kompetisi paling bergengsi bagi pelajar SMA sederajat yang ada di Indonesia. Melalui (Olimpiade Sains Nasional) OSN ini dapat dilihat dimana minat dan bakat dalam bidang akademik yang dimiliki seseorang. Untuk dapat menjadi juara dalam kompetisi ini bukan hal yang mudah apabila seseorang tidak mempersiapkan diri semaksimal mungkin, dari pengetahuan maupun pembelajaran. Diperlukan untuk mengenal dan memilih bidang (Olimpiade Sains Nasional) OSN sehingga tidak sampai salah pilih bidang yang akan membuat membuat kesulitan diri sendiri. Dalam (Olimpiade Sains Nasional) OSN tersebut terdapat beberapa tahap penyeleksiannya. Contoh dari pengalaman pribadi saya, saat kelas X saya belum begitu mengetahui tentang mata pelajaran Ekonomi namun saya menyukai mata pelajaran tersebut. Dengan adanya kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN) ini saya ingin belajar untuk mendalami Ekonomi dan ikut serta pada kompetisi tersebut. Saya mempersiapkan diri dalam waktu beberapa hari untuk seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat sekolah yang akan mewakilkan ke Tingkat Kabupaten. Saya tidak menyangka mendapatkan Juara III Ekonomi Olimpiade SMAN 5 Tambun Selatan Tahun Ajaran 2013-2014. Lalu terpilihlah untuk mengikuti OSN (Olimpiade Sains Nasional) Tingkat Kabupaten. Walaupun hanya peringkat 10 di Tingkat Kabupaten, tetapi itu sudah menjadi pengalaman yang sangat berharga. Untuk meraih kemenangan dibutuhkan strategi dan persiapan yang maksimal. Dari pengalaman saya tersebut, berikut beberapa tips – tips yang dapat saya bagikan untuk sobat disini; Cara Juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) Dengan mengetahui bidang yang diminati, akan dengan mudah untuk memilih mata pelajaran apa yang ingin lebih di pelajari lagi, hingga bisa ikut ambil bagian pada Olimpiade Sains Nasional (OSN). Coba Untuk Mulai Semakin Menyukai Minat dan Bakat Semakin menyukai akan semakin mudah untuk menggali kemampuan yang miliki Berdoa Berdoa adalah cara yang paling tepat sehingga bisa memantapkan hati dan terarah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa menyerahkan apa yang sudah kita pilih. Apapun yang sudah dipilih dan ingin dilakukan jika tanpa doa akan sia-sia Meminta Restu Doa dari Orang Tua Dengan restu doa Orang Tua pasti akan berjalan lancar ketika mau mengikuti kompetisi OSN Belajar dengan Giat dan Terjadwal Tentunya sobat perlu belajar untuk mempersiapkan OSN tersebut sesuai dengan bidang yang sudah diambil. Buatlah sebuah jadwal teratur untuk setiap hari nya. Apabila memiliki kesulitan, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru atau Kakak Kelas Sobat yang memiliki ilmu dibidang tersebut. Persiapkan Dengan Maksimal Untuk Kompetisi OSN Tersebut Cari buku tentang soal-soal dan pembahasan OSN tahun sebelumnya, Belajar dan latihan soal-soal dari tahun yang sebelumnya, Bertanyalah kepada kakak kelas yang pernah mengikuti OSN di tahun sebelumnya, Update tentang informasi terbaru untuk OSN yang akan sobat ikuti, Perhatikan apabila banyak sekali peraturan baru pada OSN yang akan sobat ikuti Motivasi Dengan memotivasi diri sendiri, akan menolong kita untuk lebih memperjuangkan apa yang akan kita lakukan. “Karena di dunia ini tidak ada jaminan untuk kesuksesan, yang ada hanya peluang” Fokus dan Jangan Malas dengan Bidang OSN yang Telah Diambil Dengan fokus akan membawa sobat bisa mendapatkan Kejuaraan di Tingkat Nasional maupun Tingkat Internasional. Karena fokus sobat hanya pada bidang satu mata pelajaran yang sudah sobat pilih dan tekuni. “Kenalilah diri anda sendiri maka anda akan memenangkan semua pertempuran” Demikian 8 Cara Juara Olimpiade Sains Nasional yang dapat dibagikan kepada sobat semua, Adapun penulis dalam artikel ini adalah Cyntia Monalisa. Semoga bermanfaat bagi sobat yang akan dan mau mencoba menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN