dua puluh

777 Kata

Akya menatap rumah dinas Papahnya ini, ramai orang berdatangan. Tenda dengan warna hijau gelap terpasang di depan jalan rumah dinas Dzaki. Tak lama, rombongan Ami, Raden, Tisiyan, Fabian, Javir dan Safira datang. Dengan Raden yang memakai seragam pilotnya dan Fabian beserta kedua menantunya yang mengenkan seragam lorengnya. Dari pengelihatan Akya, ada yang aneh. Mengapa semua orang yang datang ke rumahnya dengan wajah sedih? Bahkan beberapa di antaranya menangis, termaksud para sanak saudaranya. Dan kenapa pula mereka semua mengenakan pakaian hitam – hitam? Seperti warna duka cinta saja. Tunggu Duka cita? Akya kembali menatap dari teras rumah dinas Dzaki, rangkaian bunga banyak tertera di depan rumahnya. Beberapa bahkan hampir semuanya Akya tak bisa membaca tulisan yang terdapat dalam

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN