Tujuh belas

676 Kata

Sepanjang perjalan, baik Akya ataupun Asyam kedua bungkam. Enggan mengeluarkan suara walau sekecil apapun. Asyam yang larut menyetir Akya yang larut membaca wattpad "Jangan ambil kiri, ada truk mau lewat lagi mgebut" suara Akya tiba tiba saat mendengar Asyam memasang ritting kiri Asyam mengangguk dan membatalkan laju mobilnya lalu tak lama di lewati oleh truk yang di maksud Akya. "Makasih" ucap Asyam tulus yang di tanggapi Akya dengan anggukan kepala "Ya" "Om" panggil mereka secara berbarengan "Akya saja duluan" "Gak, Om aja yang duluan" "Perempuan duluan" "Gak, Om aja dulu. Cowok kan calon imam" "Iya, calon imamnya untuk kamu" Akya mengigit bibirnya, menahan senyum. Lalu Akya menutup wajahnya cepat menggunakam brosur mobil yang tadi Akya dapat. Akya takut, rona merah muda di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN