Lima belas

965 Kata

Akya menatap buku Geografinya dengan tidak minat, mood Akya dalam zona hancur. Entah lah, kalian pernah pasti merasakannya. Mungkin menurut orang itu adalah hal yang sepele, namun bagi yang merasakan tidak. Seperti semenjak Akya tahu dirinya di jodohkan. Mood Akya selalu dalam zona hancur. Terkadang, Akya merasakan perkataannya terlalu jahat. Terkadang juga Akya merasa biasa saja dengan perkataannya. Namun, kejadian tadi siang membuat Akya berada pada posisi opsi pertama. Akya menghembuskan nafas lelah, tak ada mood untuk mengerjakan soal soal di buku geografi yang biasanya Akya selalu secepat kilat bersemangat untuk mengisi. Akya menendang dashboard mobil di depannya ini. Padahal, Akya sudah pulang lebih cepat. Dan dapat Akya pastikan Asyam belum menjemputnya. Ahh salah, lebih tepatnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN