Bagian 14 "Diana, Mas tahu, kamu tidak akan mungkin percaya jika kata-kata itu keluar dari mulut Mas. Mas harap kamu percaya setelah mendengar rekaman suara itu," kata Papa. "Masa bodo, sudah terlambat! Kemana saja selama ini?" ketus Mama. "Ma, tolong buka hati Mama buat aku dan Papa. Kami butuh Mama." Aku menangkupkan kedua tangan. Berharap mendapatkan maaf dari wanita yang telah melahirkanku itu. "Apa yang dikatakan Mama itu ternyata benar. Ibu mertua memang sangat jahat. Bodohnya, aku tidak mengetahui semua itu. Ternyata ibu mertuaku lah yang telah menyebabkan Mama sama Papa berpisah. Aku mohon maafin aku, Ma." Air mata tidak bisa lagi kutahan, mengalir begitu saja dari kelopak mataku. "Ma, silakan hukum aku, pukul dan maki-maki. Aku rela, Ma, asalkan Mama mau maafin kesalahan aku.