19. Emma Penasaran dengan Kalisa

1502 Kata

Emma mengumpat dalam hati. Ia hanya penasaran dengan omongan Elis dan Tum. Ia hanya ingin membuktikan! Oh, sialan. Raven benar-benar membuatnya kelabakan di pagi yang masih dingin ini. Salahnya sendiri sudah membangunkan naga yang tidur. "Raven, kamu jangan salah paham," kata Emma ketika Raven selesai mencium bibirnya. Itu adalah ciuman pertama mereka setelah mereka menikah. Dan ia mengakui dalam hati bahwa Raven adalah pencium yang cukup andal. Ia menyukai ciuman Raven, itu membuat tubuhnya memanas drastis dan ia juga memejamkan matanya begitu Raven melumat bibirnya. "Salah paham apa? Kamu mungkin malu untuk mengungkapkan hasrat kamu. Ternyata ... kamu menahannya selama ini hingga kamu tiba-tiba menyentuhnya sendiri," kata Raven dengan senyum penuh kemenangan. Ini yang ia inginkan. "Bu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN