MW13

1256 Kata
Demian bersandar di kursi kerjanya, mendengarkan putranya berbicara dengan program yang ia ingin cetuskan, "Untuk apa kau membuang-buang waktu untuk hal yang kau inginkan, lagipula Kaira tak akan pernah membagikan kabar untuk kita." Senyuman dari Richie terlihat dengan setelan kemeja yang ia kenakan, menatap sinis dengan melihat pemandangan diatas gedung kantor milik keluarganya, "Aku tak membuang waktu, kita lihat saja nanti. Siapa yang akan berhasil, Galatica atau Decson." Decson Technology, sektor 9 Switzerland. Suaranya terdengar dengan beberapa pajangan program terbaru dari Decson untuk di luncurkan tahun ini, Kaira baru saja tiba di Switzerland hari ini. Apalagi jika bukan ingin bertemu dengan Richie, kakaknya yang selalu saja mengangganggunya setiap menit. Beberapa pajangan untuk program terbaru Decson terpajang di ruangan luas milik Richie, tatapan Kaira terlihat sinis dengan menyungging. Dari jauh Richie tersenyum dengan menyambut sang adik yang baru saja tiba di Swirzerland. "Aku tahu itu kau, sudah kubilang jangan menggangguku lagi. Apa kau bodoh? Gara-gara kau aku terbang kemari secara mendadak, apalagi jika bukan Venus mengizinkanku untuk kemari," ucap Kaira dengan kesal disana. Suara tertawa Richie terdengar dengan menyunggingkan bibir tipisnya, dengan berjalan melewati Kaira dirinya pun menyentuh beberapa program miliknya. Layar datar dengan beberapa program menyala disana, program six dari Decson Technology untuk bersaing bersama Galatica. "Memangnya salah jika aku ingin kau membocorkan sistem rancangan kekasihmu? Aku adalah kakakmu, kau tahu kau berada di keluarga mana?" Ucapan Richie terngiang di telinga Kaira, suaranya menggema dengan tak ada siapapun disana. Hanya berisikan Richie dan juga Kaira dengan sistem keamanan yang mengelilingi mereka berdua. "Watakmu dari dulu tak berubah, aku tak mungkin membocorkannya. Lagipula program hasil rancanganmu sudah bagus. Lagipula Decson menempati posisi nomor dua, sudah cukup bagiku menilainya," jawab Kaira dengan menyilangkan kedua tangannya. Rambut panjang hitamnya terlihat dengan beberapa perhiasan berlian yang menghiasi leher dan juga telinga. "Kau berbicara dengan kakakmu, aku memang menginginkan kesempurnaan, sebelum program ini di luncurkan di Rusia dan beberapa negara lainnya. Aku ingin lebih tau apa yang di rancang Venus." Ucapan Richie membuat Kaira berjalan menuju layar datar disana, menatap nanar rancangan yang di rancang oleh kakaknya. Kaira menarik telapak tangan kakaknya, menaruh telapak tangan kakaknya di atas sensor berwarna biru disana. Sudah ada program yang berjalan dengan suara wanita. "Selamat datang di six program Decson Technology." Suaranya menggema di ruangan dengan Richie yang menarik paksa lengan miliknya. "Apa-apaan kau ini," ucap Richie dengan melirik ke arah Kaira. Sudah ada beberapa angka dengan beberapa urutan nomor yang mengacak disana tak lama data terbuka dengan password sandi milik Richie yang berada di telapak tangannya. "Jadi kau mengolah program ini tak memasukkan sandi milikku? Untuk apa kau memaksaku membocorkan rahasia Venus, egois," ucap Kaira dengan melihat program yang berjalan di pandangan matanya. "Kau sendiri yang tak ingin membocorkannya untuk apa aku memasukkan sandi milikmu, lagipula Decson sangat detail tak sembarangan orang bisa mengakses seluruh program. Program ini hanya bisa terbuka olehku setelah kau menikahi salah satu Keluarga Galatica," ucap Richie dengan melihat layar datar disana. Kaira menahan kekesalan dirinya dengan mendengarkan ucapan kakaknya disana, menahan getir apa yang di katakan kakaknya saat ini. Tak lama Kaira pun berbalik dengan menampar pipi kanan Richie disana. Ucapan Richie yang tak pernah di sukai oleh Kaira, "Aku adalah adikmu, hanya karena aku menikahi anak dari Keluarga Galatica kau menghapusku dari program aplikasi buatan Decson team, apa kau sangat egois, di telapak tanganku masih ada sandi milik Keluarga Scifont Decson, kemanapun aku berada kau bisa mengaksesnya, bisa-bisanya kau egois terhadapku." Kaira pergi meninggalkan Richie disana, membiarkan program menyala dengan Richie yang masih berada di ruangan tersebut. Langkah kakinya terhenti dengan helaan napas Kaira melewati ruangan, melewati pajangan bola dunia yang menggantung serta beberapa layar datar di ruangan milik Richie, Kaira pun berjalan menuju ruangan Damian yang tak lain adalah ayahnya, wajahnya masih terlihat kecewa dengan apa yang di bicarakan Richie kepadanya. Beberapa karyawan melewati Kaira dengan memandangi wajah cantiknya. Wajahnya masih terlihat dingin dengan apa yang ia lihat, "Aku tak mengerti kenapa ayah membiarkan seorang Richie selalu terus menggangguku, jangan karena aku menikahi putra dari Keluarga Galatica lalu ia harus menggangguku, lagipula rancangannya tak ada sandi milikku disana." Demian melirik ke arah Kaira, suaranya sudah tak asing di pendengaran seorang Demian, wanita yang selalu keras dengan suara tegasnya melebihi ibunya Revina Scifont Decson, "Jika datang kau bisa memeluk ayah atau mencium pipi ayah. Bukan membentak ayah." "Apa ayah mengetahui rancangannya? Sebelum aplikasi itu di terbitkan ayah bisa merubahnya, taruh namaku disana. Aku tak habis pikir memiliki seorang kakak yang egois," ucap Kaira dengan duduk di sofa, kedua tangannya menyilang dengan wajahnya yang kecewa. Demian memutar kursi kerja miliknya, membiarkan pena miliknya menempel di pipinya dengan gerakan tangan dan jari miliknya. Senyuman sinis dengan melihat putrinya dari jarak jauh. "Rancangannya belum sempurna, kenapa kau harus marah. Lagipula kau baru saja tiba di Switzerland, baru pertama kalinya ayah melihat kau bepergian seorang diri tanpa di temani oleh Venus," ucap Demian dengan tersenyum. Dirinya menekan tombol layar di monitor dengan mendekatkan cctv ke wajah putrinya. Melihatnya dari layar monitor dengan sesekali melihat putrinya dari jarak jauh. "Terserahlah, lagipula yang di luncurkan adalah six launcher program terbaru untuk ponsel edisi terbatas, ada namaku atau tidak yang terpenting sandi di telapak tanganku masih berisikan scifont decson, kemanapun aku pergi ayah juga bisa melacakku," ucap Kaira dengan membiarkan telapak tangannya terlihat. Senyuman dari Demian terlihat dengan dingin, bukan keturunannya jika tak memiliki sifat dingin dan arogant, "Walaupun Decson menempati posisi kedua di Switzerland tapi hasil rancangannya tak bisa diragukan, di tubuhmu dan juga tubuh Richie terdapat chip milik keluarga decson, program hanya bisa di akses oleh keturunan Decson, jadi tak perlu marah dengan ayah lagi." Tatapan nanar terlihat dari jauh, Kaira hanya terdiam dengan apa yang di jelaskan ayahnya, "Terserah, jika menembus pasar global kuingin ada akses simbol milikku di program itu, ayah tahu aku menikahi putra keluarga galatica. Aku pun tak ingin kalah dari Venus." Ada rasa sedih yang di rasakan Demian karena bagaimanapun tak pernah ada persaingan antara dirinya dan juga Sky Galatica, berbeda dengan putranya Richie dan juga putra-putra Sky Galatica. Richie jauh lebih menginginkan persaingan demi reputasi perusahaan, sudah menjadi garis keturunan Decson setiap keturunannya memiliki simbolik masing-masing. Simbolik yang menjadi ciri dari keluarga decson technology, sistem keamanan yang di inginkan Demian demi keluarganya, hampir seluruh ruangan berisikan keamanan sensor yang bisa mengakses otomatis membaca identitas keturunannya. Wajah Demian terlihat kecewa dengan beberapa program miliknya yang bocor, dengan beberapa kepanikan hingga pemasaran penjualannya menurun dalam waktu sepekan. Keputusannya tak salah, ia menginginkan keturunannya yang bisa mengakses ssluruh data informasi perusahaan miliknya. "Masukkan chipnya ke tubuh mereka, mulai hari ini mereka adalah keturunanku. Hanya mereka yang bisa mengakses seluruh programku, mulai hari ini juga seluruh gedung milikku memiliki keamanan sensor otomatis dengan membawa pasword yang ada di tubuh mereka," ucap Demian dengan keringat dirinya yang terjatuh. Demian melihat putranya dan juga putrinya berada di dalam ruangan dengan banyak selang disana. Beberapa monitor dengan beberapa team technology dengan memasukkan banyak sandi dan password dengan id khusus. "Masukkan simbolnya," ucap Demian lagi dengan melihat tubuh anak-anaknya diisikan banyak password dan juga sandi disana. Simbol di telapak tangan tanpa mereka menaruhnya di mesin sensor untuk terbaca otomatis. "Dalam dua puluh empat jam mereka akan sadar, Tuan Demian," ucap asistant kepercayaannya dengan membawa dua dokumen di samping Demian. Tak lama Demian pun berbalik menuju ruangan kantornya kembali. "Mulai sekarang pintu-pintu gedung ini akan terbuka otomatis dengan generasi penerusku, tak ada yang bisa meretasnya. Begitupun dengan hasil rancangan team decson," ucap Demian dengan duduk di kursi kerjanya. Tubuhnya bersandar dengan mendongakkan kepalanya, dalam waktu sejam pemasarannya naik pesat dengan seluruh program perusahaannya yang kembali normal.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN