Azki dan Dio menoleh ke arah pintu yang terbuka. Ruangan yang tadi rasanya tidak terlalu terang, sekarang ada sinar masuk dan ada udara dari luar ikut menyeruak menyertai Dea. "Katanya lima menit," sambut Azki ketika melihat Dea masuk. Dengan santainya Dea duduk di sebelah Azki, mereka duduk di sofa dua dudukan sedangkan Dio di sofa yang satunya. "Itu muter baliknya panjang, mana pada lelet jalannya," jawab Dea. "Tapi belum macet kan?" "Belum, Mas Azki udah lama?" "Lumayan." "Owh, minum siapa nih, minta dikit ya," Dea langsung menyambar salah satu gelas es jeruk yang masih ada setengah yang ada di meja di depannya, lalu meminumnya hingga tinggal seperempat. "Seger bangettt," ucap Dea sesudahnya sambil menjilat bibirnya membersihkan rasa yang masih tertinggal. "Habiskan aja kalo ma