Pacar Baru

1503 Kata

Dea bisa juga akhirnya turun dari pangkuan Azki dan duduk normal di sofa. Jangan sampai ke tiga kali pintu dibuka akan muncul wajah lain, cukup lah Dio yang sakit kepala melihat apa yang mereka lakukan tadi. Azki menatap Dea dengan senyum yang tidak pernah lepas, senyumnya manis sekali ... mungkin efek es jeruk yang memang manis itu. "Kenapa sih senyum - senyum?" tanya Dea yang baru merasa tenang setelah duduk sendiri di sofa, bukan di pangkuan yang mengganjal itu. "Emang nggak boleh senyum lihat pacarnya?" Dea mendengus. "Kamu jangan terlalu menggemaskan De, nggak bisa tidur aku kalo ingat kamu nanti." Kali ini Dea mencebik. Terlalu banyak ekspresi yang Dea keluarkan menanggapi ucapan - ucapan Azki, soalnya dia sampai tidak bisa berkata - kata lagi untuk menjawabnya. Gini amat paca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN