"Dea!" Rupanya Rezi keluar dari lobby mengejar Dea yang mungkin selisih beberapa detik duluan turun dari lift yang berbeda dengannya dan kini ikut menyusul Dea menuju mobilnya. Dea bukannya berhenti tapi tetap jalan seolah tidak perduli dengan usaha Rezi yang menyusulnya, mirip adegan romansa di film - film seorang lelaki memakai snelli mengejar seorang wanita yang dicintainya. Ah sudah telat ferguso, dulu kamu memilikinya dan sekarang baru berusaha mengikatnya. Mau apa lagi lelaki ini? Apa dia tidak cukup diketusin? Kurang dahsyat? Atau jangan - jangan mau nebeng pulang? kalau iya, silahkan buka aplikasi mas, tidak usah dikejar - kejar seperti ini, memangnya aku taksi pengkolan? Situ nggak pegel? Dea asyik bermonolog dengan dirinya sendiri. Suara alarm tanda pintu mobil sudah dibuka