Amel membuka matanya perlahan. Ketika sinar matahari sudah menerpa wajahnya. Matanya menatap sekeliling. Lalu terkejut menatap pada Hansel yang menatapnya dengan tajam. Amel menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Hansel tersenyum sinis melihat apa yang dilakukan oleh wanita itu. “Untuk apa kau tutupi? Lagian saya sudah melihat semuanya. Bahkan sudah mengentakkan milik saya dalam ke lubangmu itu.” Amel mendengarnya merasa malu. Namun Amel tetap menutup tubuhnya dengan selimut. Tidak mau Hansel melihat tubuhnay lagi. Semalam memang Amel melayani pria itu pada akhirnya. Menyerahkan keperawanannya pada Hansel— pria yang sudah menjadi suaminya dalam satu tahun ke depan. Tapi apakah Amel boleh berharap. Rumah tangga dan pernikahan ini tidak berakhir begitu saja. Tetap berjalan sesuai den