Amel langsung terbangun ketika merasakan dingin disekujur tubuhnya. Amel membuka matanya menatap pada Hansel yang berdiri di depannya membawa ember dan menatap pada tubuhnya. Yang sudah ditumpahkan es batu. Maksudnya apa? “Pak?” tanya Amel, bingung, kenapa ada es batu di sini. Hansel mendengar ucapan Amel berdecak kecil. “Kenapa? Kau tidak suka hah? Cepat turun. Lalu mandi. Kau mau datang terlambat ke perusahaan. Tidak ada yang namanya libur dan bulan madu Amel. Sudah cukup tiga hari libur.” Ucap Hansel beranjak dari sana. Amel mendengarnya meringis merasakan dinginnya es batu yang sudah mencair dan beberapa mengenai kulitnya. Amel turun dari atas ranjang. Lalu berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan dirinya. Amel keluar dari dalam kamar mandi lalu matanya menatap pada Hansel yang