22. Jangan Berharap

1001 Kata

Amel yang akan berjalan masuk ke dalam kamar. Setelah satu harian dia bekerja. Tangannya segera di tahan oleh Hansel. Mata Amel menatap pada lelaki itu, lalu dia menatap seorang wanita yang masuk ke dalam rumah dengan pakaian seksi. Amel mengerutkan kening. “Kenapa ada wanita lain?” tanya Amel. Hansel mendengarnya tertawa kecil. Lalu mengusap pipi Amel lembut. “Tentu saja karena saya yang membawanya ke sini. Memangnya apalagi?” tanya Hansel, menatap wanita yang disewa olehnya. Wanita yang sangat cantik dan seksi. Walau lebih cantik Amel dibanding wanita ini. “Pak! Tapi tidak bisa bawa wanita sembarangan. Dan apakah saya kurang untuk melayani anda?” tanya Amel. Hansel mendengarnya tertawa kecil. “Kurang tidak Amel. Tapi saya sudah pernah mengatakan padamu bukan? Kalau kau tidak berhak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN