Karina gugup. Sudah jam lima sore tapi tak ada kabar dari Farhan. Ia kembali ke ruang guru sebelum dikunci Pak Endang sambil membawa Kalia. Ketika mencoba meneleponnya, nomor teleponnya tak aktif. Karina gugup. Ia bahkan tidak terpikir mungkin terjadi sesuatu pada Farhan. Ia fokus pada dirinya sendiri. Sungguh ia ketakutan dan was-was Budi datang. Apalagi Farhan sama sekali tak bisa dihubungi. Namun ia masih menunggu setidaknya untuk setengah jam. Barangkali lelaki itu masih ada pekerjaan yang membuatnya harus lembur. Ia masih berpikir positif begitu. Meski aneh juga karena Farhan tak kunjung menghubunginya. Setengah jam berlalu namun tetap tak ada telepon dari Farhan. Karina bingung. Ia malah berpikir macam-macam. Siapa tahu lelaki itu kabur dan sengaja meninggalkan anaknya kan? Iya kan