"Jadi ini ya calon kamu itu?" Savana tersenyum ramah ke arah Tri yang sejak tadi berusaha mati-matian menahan rasa gugupnya. Lucky terkekeh. "Selamat ya, semoga semua dilancarkan." Ibu satu anak itu berkata penuh arti. "Amin." Lucky tampak bahagia karena berhasil mendapatkan dukungannya dari adik ipar yang juga sahabat mendiang istrinya. "Kalau begitu kami pamit dulu ya, mau ke rumah Papi. Rezha nungguin kami di sana." Savana dan putrinya meninggalkan Tri dan Lucky. "Dag Om, Dag Tante!" Chika melambaikan tangannya. Usai kepergian Savana dan putrinya, Chika. Keduanya langsung masuk ke dalam ruang tamu. Ruangan tamunya begitu megah dan indah dihiasi oleh lukisan-lukisan yang harganya pasti mahal. Barang-barang antik yang terpajang menambah kesan megah ruangan tersebut. Mata Tri tak h