"Juragan Kardi memaksa saya untuk menerima lamarannya, ia tak peduli meskipun saya sudah beribu kali memberikan penolakan namun ia tak berhenti mengejar. Pria tua itu mengatakan langsung jika ia yang sudah melakukan semua ini, agar saya meninggalkan tempat ini dan kembali ke kampung untuk segera dinikahinya." Tri memberikan penjelasan. Bayangan Juragan Kardi kembali melintas di kepalanya tentunya dengan berbagai ancaman yang ditujukan untuknya. Pria itu pasti akan datang lagi menemuinya, cepat atau lambat. Tri merasa ketakutan. "Kamu tenang dulu!" Adam menyodorkan air minum miliknya yang langsung diterima oleh Tri. "Ini semua salah saya!" Tri tak kuasa menahan air matanya yang seolah tak bisa dibendung. Pembakaran kios itu tentu bertujuan agar Tri tak lagi bisa berjualan di sana. Teror