"Kau tidak bisa lari dari takdirmu Edwin! kau yang akan mewarisi semua Perusahaan yang sudah Ayah bangun dengan keringat darah ini!" teriak sang Ayah dengan rahang mengeras dan tangan mengepal kuat. Edwin menyeringai "Aku tidak akan mewarisi Perusahaan yang di bangun dengan menghabisi nyawa orang lain, aku akan menjadi Dokter, itulah keputusanku!" Sang Ayah tertawa dengan keras sedang sang Kakak hanya bisa berdiri dengan kaki bergetar, Renata selalu merasa ketakutan saat melihat sang Ayah dan Adiknya beradu mulut karena hanya akan menghasilkan kekacauan. Ia tak mungkin tinggal diam melihat kekacauan yang ada di depan mata sementara acara pernikahannya akan segera di mulai. "Ed, aku mohon tenangkan dirimu, tidak ada gunanya melawan orang tua," lirih Renata mengenggam tangan Edwin agar