"Lho, sudah balik, Bang?" sapa Andhara riang ketika Sandy sudah muncul di halaman depan rumahnya. "Sudah dong, sudah cukup kangen sama ...," Sandy tampak menahan senyum, membuat Andhara membulatkan matanya. "Kangen sama siapa?" "Kamu!" jawab Sandy sambil tersenyum manis. Wajah Andhara memerah, senyumnya mengembang. Rasanya ia ingin lama-lama seperti ini kalau aja beberapa menit yang lalu Sisca tidak memberinya kabar bahwa Dokter Tandi akan visiting pagi. "Bang, berangkat sekarang gimana? Dokter Tandi ada visiting pagi," guman Andhara sedikit panik. "Astaga, Dokter itu ya? Ayolah, tapi ayo pamit dulu sama papamu, tidak mungkin kan kita pergi tanpa pamit pada beliau?" Andhara tersenyum dan mengangguk, ia melangkah masuk ke dalam, diikuti Sandy yang mengikuti Andhara dari belakang. "P