“Mazida!” pekik Altha sambil memegangi tubuh wanita yang namanya dipanggil. Kalau ia tidak sigap menangkap, tubuh lemas itu pasti akan terkulai di lantai. Tubuh Mazida terasa sangat dingin. Mata wanita itu mengatup rapat. Giginya terus bergemeletuk. Bibirnya bergumam tidak jelas. “Zi, bangun.” Altha meletakkan kepala Mazida di lengannya. Ia juga menepuk pelan pipi pucat tersebut. “Tolong!” Altha berteriak. “Siapa pun tolong!” Sambil menunggu bantuan, Altha terus memanggil nama Mazida. Pria itu sangat kalut. Kening Mazida panas, tetapi tubuhnya dingin saat disentuh. “Zi, jangan membuat saya khawatir. Bangunlah.” Beberapa saat kemudian, tetangga datang. “Ada apa ini?” “Dia pingsan. Tubuhnya sangat dingin. Tolong temani dia dulu. Saya mau ambil kunci, lalu akan saya bawa dia ke rumah