“Tenang saja, aku tidak berminat sedikitpun menjadi nyonya Alexander, jika tadi aku menolak permintaan Ibumu, lalu ibumu tersinggung dan melaporkannya kepada Hirawan, nanti aku bisa dipecat!” sebisa mungkin aku mengatur emosiku agar tidak meledak di depan pria dingin ini. “Dimana rumahmu?” tanya Dave. “Ikuti saja arahnya” aku mengetikkan sebuah alamat di GPS mobil milik Dave. “Apa balik nama pabrik sudah selesai?” tanyaku. “Kau pikir semudah itu balik nama sebuah pabrik?” sinis Dave. “Semakin cepat semakin baik bukan?” ucapku santai. “Apa di dalam kepalamu hanya ada uang?” ledek Dave. “Tentu saja, memangnya apa lagi?” jawabku. Dddrrrt drrrt ponselku bergetar, aku melihat deretan nomor asing di layar ponselku. “Hallo” “Zea, bisa kau ke sini?” “Siapa ini?” “Rega!” “Oh Rega, ada