Sekitar jam empat sore aku menunggu nyonya Dirzela di sebuah salon mewah, aku menepati janjiku untuk menemani nyonya Dirzela untuk perawatan di salon. Tring! sebuah pesan masuk kedalam ponselku. [Sayang, pemeriksaan kesehatan rutinku sepertinya akan berakhir sekitar setengah jam lagi, kau duluan saja, lakukan perawatan rambut terlebih dahulu] Nyonya Dirzela mengirimiku pesan. Setelah melakukan registrasi, aku di persilahkan duduk di sebuah kursi yang menghadap kaca besar, seorang pria gemulai mendekatiku. “Rambutnya mau diapain ses?” tanya pria itu dengan gaya melambai. Rambutku hitam lurus panjang, aku biasa mengikatnya saja setiap hari, lebih simple dan terlihat rapi. Aku memandang wajahku di cermin, aku cantik, tapi gayaku terlihat membosankan. Setiap hari memakai pakaian formal