Tinggal dengan mertua

1129 Kata

“Capek?” tanya Dave. “Ya iyalah, gak liat gaunnya berat kayak gini” protesku. “Istirahat aja duluan, tamu tamu disini cuman setor muka sama aku dan Kakek kok” ucap Dave santai. “Jadi gue gak penting gitu?” sinisku. “Senyum!” perintah Dave saat aku menggerutu. Aku menghela nafas dan mencoba tersenyum kembali. Setengah jam kemudian, nyonya Dirzela menghampiri kami. “Sayang, kau pasti lelah. Istirahat saja, tamu undangan ini hanya teman teman kolega ayah saja, mereka sedang bernostalgia” ucap nyonya Dirzela lembut. “Apa tidak apa apa Mom?” tanyaku. “Iya tidak apa apa, Dave, ajak istrimu ke kamar, ini kartu aksesnya” ucap nyonya Dirzela sambil memberikan sebuah kartu akses untuk Dave. Kami masuk ke sebuah kamar president suit di lantai Tujuh, dua orang dari WO ikut bersama kami, mere

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN