Dave mengirim pesan bahwa malam ini dia akan menjemputku untuk fitting baju, dia mewanti wanti agar aku bersikap lembut padanya karena nyonya Dirzela akan ikut bersama kami. Aku menghela nafas panjang, sudah tiga hari aku tidak bertemu Dave, jika malam ini aku bertemu dengannya dan harus bersikap mesra, aku takut hati dan otakku menjadi tidak sejalan lagi. Tepat jam 7 malam, aku menunggu mobil Dave di lobi hotel, saat aku melihat mobil Dave mendekati lobi, aku melambaikan tangan dengan senyuman terbaikku. “Malem Tante, malem Sayang” sapaku saat berada di dalam mobil. “Malem Zea sayang” jawab nyonya Dirzela. Dave tidak menjawab sapaanku, tapi dia menunjuk pipinya dengan jari telunjuknya. “Apa apaan dia?” cibirku dalam hati. “Dave ada ibumu” lirihku. “Tidak apa apa Sayang, Tante nger