Aksa mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Zeline yang tengah mengusapnya. Perlahan Aksa mengecup bibir tipis Zeline dengan pelan dan mata yang terpejam. Kecupan itu berubah menjadi tambah dalam saat Zeline juga membalasnya. Mereka menikmati moment tersebut dalam beberapa menit hingga mereka membutuhkan pasokan udara.
Aksa mengusap bibir Zeline dengan ibu jarinya dan kembali memeluk belahan jiwanya tersebut. Mereka mendarat tepat saat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam waktu setempat. Zeline mengedarkan pandangannya untuk melihat di mana mereka berada, tetapi dia merasa sangat asing dengan pemandangan yang ada di sekelilingnya.
Sebuah mobil pribadi telah menunggu mereka di bandara. Aksa menggenggam tangan Zeline dan perlahan mobil meninggalkan bandara. Setelah menempuh perjala
