“Terima kasih, Mr. Joseph.” Aksa menyalami pimpinan kampus dengan hormat. Selanjutnya mereka berjalan menuju ruang pertemuan untuk membicarakan kontrak kerja sama mereka. Ini merupakan terobosan baru bagi Aksa, untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan pihak kampus yang akan memakai produk mereka secara langsung. Ponsel pintar tersebut akan dijadikan sebagai alat pembelajaran bagi mahasiswanya nanti. Mereka mengadakan meeting dan dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan. Setelah selesai, rombongan Aksa pun pamit untuk kembali ke perusahaan. Zeline bejalan dengan setengah berlari melintasi aula dengan salah seorang temannya. Dia harus menemui dosen untuk bimbingan siang ini. “Ought!” Pekik Zeline saat tubuhnya menabrak tubuh seseorang di depan aula yang berdekatan dengan Dire