“Sebesar ini masalahnya, kamu malah menyembunyikannya dari aku. Begitu tidak ada artinya aku bagimu, Zel?” “Maafin aku, Sa. Bukannya enggak berarti, Aksa. Kamu sangat berarti bagi aku. Aku tidak bermaksud menyembunyikan semuanya dari kamu,” ucapan Zeline tercekat di kerongkongan, perasaannya sedih karena Aksa yang menuduhnya tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. “Ada hubungan apa kamu dengan dia?” ucap Aksa dengan menatap mata Zeline tajam. “Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Please dengarkan aku!” mohon Zeline dengan air mata yang mulai menetes. “Aku tidak suka jika kamu berhubungan dengan laki laki lain! Ingat itu!” Aksa meninggalkan Zeline yang berdiri terpaku menatap kepergiannya. Emosinya meledak ledak jika terus berada di dekat Zeline, lebih baik dia pergi