“Kirain ada apa,” gumam Zeline. “Sudah keren, tajir, kabarnya juga masih single,” ucap Vika dengan mata berbinar membayangkan pimpinan pusat perusahaan. “Duh, segitunya,” goda Zeline. “Kamu bisa ngomong gitu karena memang belum bertemu sama pimpinan pusat sih. Coba kalau bertemu langsung, pasti enggak akan ngomong begitu,” ujar Vika. “Zel, dipanggil sama Pak Harry tuh,” ucap Rudy. “Beneran, Rud?” tanya Zeline. “Iya. Gercep,” seru Rudy sambil berlalu menuju mejanya. “Oke. Terima kasih, Rud atas informasinya,” sahut Zeline sambil menuju ruangan pimpinan cabang. “Selamat siang, Pak,” ucap Zeline saat memasuki ruangan Pak Harry. “Siang, Zel. Silakan duduk,” ucap Pak Harry. “Gimana laporan kemarin, Zel. Apa sudah selesai semuanya?” tanya Pak Harry. “Sedikit lagi selesai, Pak,” ucap Z