Puluhan tahun dia tidak melihat wajah pamannya, jangankan melihat secara langsung, saling memberi kabar saja tidak pernah semenjak hapenya dijadikan jaminan perawatan Aksa waktu itu. “Setelah kamu dan Rania meninggalkan rumah, paman mencoba untuk mencari keberadaan kalian. Tetapi hasilnya nihil,” ucap paman dengan tatapan kosong menatap ke luar jendela ruangan itu. “Sudahlah paman, semuanya sudah berlalu puluhan tahun yang lalu,” ucap Zeline dengan perasaan yang sedih. Sedih mengingat semua perlakuan Elnara dan Sinta yang tidak pernah baik kepadanya. Tetapi Zeline masih bersyukur karena Elnara dan juga Sinta memperlakukan Rania dengan sangat baik. “Kalian pasti sangat sengsara selama ini.” Suara Paman Beni tercekat di kerongkongannya seiring dengan tangisannya yang pecah. Perasaan bersa