18. Setelah Berpelukan

1198 Kata

Larissa tidur dengan sangat lelap di pelukan suaminya, tetapi tidak dengan suaminya. Jangankan tidur, untuk bernapas pun ia takut. Takut Larissa akan terbangun dan kembali tidur di karpet. Tidak bisa dipungkiri rasanya sangat nyaman dalam keadaan seperti ini. Hangat dan menenangkan. Yusuf tidak ingin membohongi dirinya, bahwa selain ia was-was, ia pun nyaman dipeluk oleh istrinya. Wanita yang sudah halal baginya. Yusuf menunduk untuk memperhatikan wajah Larissa yang ternyata manis, walau kulitnya lebih gelap dari Mutia. Hidungnya juga mancung dengan alis yang lebat tanpa disulam. Semua asli bukan buatan. Lama memandangi istrinya, Yusuf pun akhirnya terlelap, masih dengan dipeluk Larissa. Tepat pukul tiga, Larissa terbangun. Matanya masih terbuka kecil untuk menyesuaikan sinar redup ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN