"Benar-benar si Yusuf, gak keluar kamar juga. Ini sudah hari ketiga loh, Pa. Dobrak aja pintunya deh!" omel Tara dengan kesal menatap pintu kamar putranya yang tidak kunjung terbuka.
Di depan kamar sudah berjejer sampah bungkusan makanan, piring kotor, gelas, botol s**u, kotak pizza, dan aneka barang rongsokan lainnya.
"Maaf, Bu, saya baru lihat barang-barang ini. Tadi subuh belum ada." Bik Erna yang merasa tidak enak hati, buru-buru membereskan semua sampah yang ada di depan pintu kamar majikannya, lalu dimasukkan semua ke dalam kantung sampah besar berwarna hitam.
Bik Erna juga membawa piring, gelas, mangkuk, sendok, dan perabotan kotor lainnya ke dapur untuk segera ia cuci. Tara dan Zaka hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan putra mereka yang sangat mencengangkan.
"Un
