Iwan POV. Asli deh kalo tidak ingat punya saudara perempuan, sudah aku makan Neneng pacarku. Aku sudah telanjangi, dan aku telanjangi diriku juga. Tinggal tarik kancutnya dan perosotkan semvak yang aku pakai, kelar udah. Tapi tiba tiba terlintas wajah emak begitu saja. Batal sudah. Tidak kebayang olehku kalo emak sampai nangis mendapati bujangnya merusak anak perawan orang. Gak deh, emak ngeluh kangen aku di rumah saja, aku sudah merasa bersalah. Padahal kalo pun aku di rumah, emaknya kemana mana tau. Bisa pergi ke rumah abangku, mengajak main Ben, atau berkumpul dengan ibu ibu tetangga rumah. Intinya, untuk emak tetap melihat anak bujangnya di rumah kalo urusan pekerjaan di luar rumah selesai. Jadi tidak usah kaget kalo emak mulai sibuk menanyaiku kemana saja belakangan ini. “Pulang ke