Part 17. Ketegangan Interogasi

1685 Kata

Januari bersedekap sembari mengamati ketiga pria di dalam ruangan. Mata elangnya sesekali menatap tajam seorang pria yang duduk menghadap ke arahnya sehingga ia bisa melihat wajah itu dengan jelas. Wajah yang sebagian menurun pada dirinya. Sekeras apapun ia ingin menyangkal, kenyataan bahwa pria disana lah penyumbang s****a yang kemudian menghadirkan dirinya ke dunia. Seandainya ia bisa memilih siapa orang tuanya, tentu saja pria di depan sana tidak akan pernah menjadi opsi yang akan dia ambil. Ia lebih memilih menjadi anak seorang tukang kebun, atau pun tukang becak yang berhati baik, dibanding pria kaya yang terlihat begitu sombong serta angkuh. Terlebih lagi pria itu tidak memiliki hati. Tidak pernah ada dalam bayangan bila ternyata ia berasal dari dua keluarga terpandang di ibu kota. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN