Keluarga Baru Janu

1846 Kata

Janu tertawa lebar, saat melihat Arjuna yang baru berusia 2 tahun, berusaha keras menendang bola, namun tetap tidak berhasil. Wajah anak itu sudah memerah terkena sinar matahari, dan tubuhnya berkeringat. Sementara itu, sepasang kakak kembar anak tersebut masih memberi semangat pada sang adik untuk terus berusaha. “Pikirkan lagi.” Janu memutar kepala, ketika mendengar suara yang sudah begitu familier di telinganya--terdengar. Ia sedang duduk di gazebo, tak jauh dari tempat anak-anak Malaka Hutama bermain bola. Perlu Janu jelaskan bagaimana halaman rumah besar pemilik PT Furin itu. Halaman rumah itu tidak hanya luas, melainkan sangat luas. Bahkan kita masih membutuhkan waktu beberapa menit dengan mobil, setelah memasuki gerbang tinggi yang membatasi rumah dengan jalanan. Sepertinya, sang p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN