Part 33. Serangan Balik

1416 Kata

Shameeta masih berusaha keras menjauhkan ujung pisau dari lehernya. Kemarahan Alina sudah membabi buta. Kekasih Shaba itu tak lagi takut sekalipun ia harus mendekam di balik jeruji besi. “ Cepat minum air itu, atau aku akan benar-benar membunuhmu. Aku tidak main-main!!” Ancam Alina. Shameeta menggelengkan kepalanya. “ Jangan lakukan. Kamu akan membunuh tidak hanya satu, tapi dua nyawa sekaligus. Jangan … jangan lakukan. Aku mohon.” Meeta merasakan tekanan pisau semakin menguat. Ia semakin ketakutan. Semakin gusar, Meeta berteriak, berharap ada seseorang yang mendengar, lalu datang untuk menolongnya. “ Tolong … tolong … “ Meeta mendengar suara derap kaki mendekat. Ada harap terselip dalam hatinya. Seseorang akan datang menolongnya. Namun kejadian secepat kilat itu menghancurkan semua har

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN