“Apa? Kamu ditugaskan ke pedalaman? Mana itu? Ilaga? Masih di Indonesia, kan?” tanya Ibu Arga seolah tak percaya. Wajah ayunya mendadak sedih. Arga dan Tasya memberanikan diri untuk kembali bertemu dengan orang tua Arga. Natasya memaksa karena dia tak ingin ada beban di antara mereka. “Kamu hancur, Ga! Masa depanmu hancur! Semua ini karena dia kan?” tuding ayah Arga keras sambil menunjuk Tasya yang menunduk. “Coba lihat tindakanmu? Kamu konyol Arga. Ada apa pula dengan bajumu itu? Apa kamu dan dia ini anak panti asuhan?” cibir ayahnya lagi. Arga menatap lekat ayahnya. “Saya tahu, apa yang saya lakukan ini mengecewakan Ayah dan Ibu. Tapi, tolong hargai keputusan saya ini. Penugasan saya ini adalah tantangan terbesar dalam karier saya. Sebagai tentara, saya harus siap ditempatkan dimana s