PART 9

2519 Kata
Part 9 Dita Pov Didalam mobil hanya ada keheningan. Baik aku ataupun Kevin Tidak ada yang berani memulai obrolan. Aku merasa aneh, saat melihat gaun yang aku pakai dengan jas yang Kevin pakai tidak sesuai. Mungkin ada hal lain sehingga kevin tidak mencocokannya fikirku. Aku ingin sekali berterimakasih atas gaun yang kevin berikan, namun rasa canggung lebih dulu menguasaiku untuk mulai berbicara. Bagaimana ini... Kalau tidak bicara aku tidak punya rasa terimakasih tetapi kalau aku mulai bicara hatiku tidak menginginkannya... Bismillah kamu harus mengucapkan terima kasih Dita." Begitulah saat ini fikiran ku sedang berkecamuk seperti ada malaikat dan iblis yang memberikan pendapat kepadaku. Pasti kalian mengerti! Mungkin menurut kalian ini adalah hal sepele tetapi tidak menurutku. "Em." gumamnya seperti tersedak sesuatu "Kamu kenapa? Keselek?" ucapku dengan nada khawatir. Ingat aku khawatir bukan karena aku perhatian kepadanya. tetapi aku hanya memastikan takutnya dia mati di dalam mobil dan bisa-bisa yang dituduh itu aku. Mungkin kalian bisa menyebutku Jahat. Tak apa daripada kalian menyebutku Caper. "Tidak. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu." ucap kevin belum juga dia mengatakan sesuatu jantungku sudah seperti mau copot. "Apa? Katakan saja." ucapku tanpa menatap kepadanya "Kau sangat cantik!." ucapnya lirih dan itu berhasil membuatku blushing. Aku segera mengalihkan pandanganku ke arah kaca mobil untuk menutupi wajahku yang pasti merah seperti kepiting rebus. "Kau kenapa? apa aku mengatakan hal yang salah?." lanjutnya "Ti-tidak." ucapku kikuk Ya Allah sungguh dia membuatku malu." batinku "Eummm... Terimakasih untuk gaunnya."lanjut ku berusaha mengucapkannya "Terimakasih? Untuk gaun? Maksudnya?." Dia bukannya menjawab malah balik bertanya "Iyah kau yang memberikan gaun ini kan? Aku sangat menyukainya dan terimakasih." ucapku tersenyum bahagia "Aku tidak merasa memberikannya. Oh iyah Sorry, aku lupa belum memberitahumu bahwa aku tidak jadi memilihkanmu gaun karena adikku kecelakaan. jadi aku tidak sempat ke Butik karena mengurus perawatannya." jelasnya sungguh kaget mendengar apa yang diucapkan kevin "Innalilllahi wainnailaihi roji'un. Benarkah? Kau serius apa kau berbohong?." tanyaku lagi memastikan "Apa aku terlihat berbohong? Sungguh jika aku yang memberikan itu, mungkin hari ini gaun yang kamu pakai dengan jas yang aku kenakan sangat serasi tapi nyatanya tidak kan?." ucapnya Aku tidak menjawab sungguh ini membuatku pusing. Kalau bukan Kevin yang memberikannya siapa lagi?!. Sungguh misterius! Ya Allah apalagi ini!!!." batinku berteriak ***** Tak terasa 15 menit sudah diperjalanan akhirnya aku sampai di sekolah. aku segera turun dari mobil disusul oleh kevin. MasyaAllah, aku takjub saat melihat dekoran yang menghiasi sekolah sungguh kuadrat menakjubkan. Rasanya sama seperti saat pertama kali aku masuk sekolah ini. perasaan yang mungkin sungguh luar biasa kaget dan bahagia. "Ayo masuk." ajak kevin Aku mengangguk lalu mengikutinya dari belakang. Didalam sekolah sudah sangat Ramai. Tidak hanya murid sekolah Guru-guru pun turut hadir dalam acara ini. Saat aku mulai menerawang dekoran-dekoran yang menghiasi sekolah, tidak sengaja mataku bertemu dengan mata Rafael. Sungguh aku sangat membencinya. Disaat ia terus saja menatapku aku langsung membuang muka. Aku sangat muak melihatnya. meskipun aku sempat menyukainya, tetapi saat itu aku khilaf. Tunggu! Tunggu! Aku merasa ada yang aneh. Aku mulai melihatnya lagi. Whattt??? Tidak mungkin! Kenapa jas yang dipakai Rafael warnanya sama dengan gaunku, dan hiasan dipinggir jasnya pun sama.Ya Allah ini tidak mungkin! Pasti itu hanya kebetulan. Karena aku tau Rafael tidak menyukaiku dan hijabku. Kalau benar dia yang memberikannya, tidak mungkin dia memilihkan pakaian yang tertutup sekaligus terdapat hijab pasti dia memberikan pakaian yang terbuka. Saat aku kembali melihatnya lagi untuk memastikannya, Rafael berjalan kearah ku sepertinya ia akan menghampiriku. Aku ingin sekali lari dari sini untuk tidak bertemu dengannya. Aku menunduk sambil berkomat-kamit. Bukan komat-kamit mbah dukun baca mantra, tetapi komat kamit berdoa agar aku tidak bertemu dengannya. "Oh Ya Allah Ya tuhanku bagaimana ini. Semoga dia tidak kesini semoga. Aminn." doaku dalam hati Perlahan-lahan ku angkat wajahku berharap Rafael tidak mendekati ku. Dan benar saja saat aku melihat kedepan Rafael tidak ada Alhamdulillah." batinku "Apa kau menyukai gaunnya?.." ucapnya tiba-tiba tepat berada didepan wajahku. "Astagfirullah! Dasar cowok rese! hampir jantungku copot." ucapku berusaha menormalkan detak jantungku. Aku benar-benar sangat kaget dengan kedatangannya yang sudah berada disamping kananku. "Hahaha... Kalau jantungmu copot, nanti jantung yang aku punya kita bagi dua deh. biar kamu merasakan apa yang aku rasakan." ucapnya menggoda. "Apaan si kamu Rafael. Ga nyambung banget!." ketusku. Sungguh dia membuatku kesal hari ini. Udah tadi ngagetin sekarang malah ngegombal. ditambah gombalannya itu sangat receh dan gak nyambung!. "Kalau sedang marah kau sungguh terlihat cantik." Rafael tidak henti-hentinya menggodaku "Bagaimana kau suka gaunnya tidak?" Lanjutnya "Gaun? Maksudnya gaun ini?" tanyaku memastikan. Dia hanya membalasnya dengan anggukan. "Ohhh jadi gaun ini darimu. Aku kira dari Kevin. Pantas saja gaun yang aku pakai dengan jas mu itu serasi. Sungguh aku tidak menyukainya." ucapku berbohong "Apakah Gaunnya jelek?" tanyanya penasaran "Tidak sebenarnya bagus. Hanya saja..." ucapku menggantungnya dia mengangkat sebelah alisnya seakan penasaran dan bingung. "Hanya saja apa?" "Hanya saja kau yang memberikannya, jadi aku tidak menyukainya." Ucapku lalu pergi meninggalkannya sendiri disana dan menghampiri Kevin yang sedang berbicara dengan Rita dan Syalwa. Rafael POV Malam ini aku sedang menunggu Dita datang. aku ingin melihatnya memakai gaun yang aku pilihkan, pasti terlihat cantik jika dia memakainya. Ya, sebenarnya aku yang memberikannya gaun, untuk menarik simpati hatinya. Tadinya aku akan memberikannya pakaian yang terbuka, namun dia tidak akan mungkin menerimanya. Secara dia itu kukuh pada pendiriannya yaitu pada kain penutup kepala s****n itu. Padahal apa susahnya sih membukanya! lagian dia sama saja terlihat cantik jika tidak memakainya. Aku ingin perlahan-lahan membuka topeng dibalik hijabnya. Sekali jalang ya tetap jalang. Sama seperti Kirana!. Kali ini aku tidak akan bermain kasar seperti awal aku bertemu dengannya tetapi kali ini aku akan bermain halus. Dengan memakai strategi Winning the heart. Aku harap dengan menggunakan cara ini rencana ku berhasil. Mungkin kalian bertanya-tanya apa itu strategi Winning the heart? Baiklah aku akan menjelaskannya sebentar. Strategi Winning the heart adalah strategi yang digunakan Belanda dulu pada masa penjajahan untuk menarik simpati hati kaum padri atau memenangkan hati kaum padri. dan strategi ini berhasil membuat belanda unggul. begini-begini aku juga pintar sejarah meskipun aku masuk jurusan Mipa. Setelah aku berhasil merebut hatinya perlahan-lahan aku akan membujuknya untuk melepas hijabnya. Siapa yang tidak akan menurut kalau dirinya sudah dikuasai oleh Cinta. Aku yakin Rencana ku ini pasti berhasil. Dan Sekolah ku nanti akan terbebas dari wanita-w***********g yang bersembunyi dibalik hijabnya itu. Syalwa? Kalau Syalwa soal gampang jika sahabatnya saja sudah terpengaruhi. otomatis dia juga pasti akan terpengaruhi. AKU YAKIN ITU... Aku bosan menunggu nya. Sungguh dia sangat lama sekali... aku ingin segera menggodanya lalu membawanya kepelukanku setelah itu aku akan menjatuhkannya. Terlihat Jahat bukan? Itulah diriku jika sudah membenci suatu hal pasti ingin segera merusaknya. Sekitar 10 menit aku menunggu akhirnya dia datang juga. Oh tuhan dia sangat terlihat cantik memakai gaun itu. Aku tidak salah memilih gaun. Namun ku tepis bayangan itu jauh-jauh saat teringat apa tujuanku yang sebenarnya. Sesaat aku bingung kenapa Dita bisa bersama Kevin? Ckkk... Kenapa aku peduli? untuk apa memikirkannya dia bukan urusanku. Aku tidak boleh memikirkan hal yang tidak penting. Aku mulai melancarkan aksiku saat mata kami bertemu aku mulai menghampirinya. Entah dia menyadarinya atau tidak! dia terlihat kaget melihatku ada dihadapannya. Saat aku menanyakan apa dia suka dengan gaunku?! dia tidak menjawab Malah mengataiku cowok Rese. Aku mencoba meredam emosiku demi agar rencanaku kali ini berhasil. Lebih kesal lagi saat dia mengucapkan bahwa dia tidak menyukai gaun yang aku berikan! alasannya, karena aku yang memberikannya. Sungguh baru kali ini ada seorang wanita yang sudah menolakku bahkan secara terang-terangan dia mengata-ngatai seorang RAFAEL BRYANTARA. Dimana semua wanita biasanya bertekuk lutut dihadapanku. Tapi kali ini malah sebaliknya!! Entahlah aku tak perlu memikirkannya karena tidak ada untungnya bagiku. Dan aku merasa aneh kenapa bahasa ku kali ini menjadi Formal. Ini semua karena Strategi Winning The Heart dimana aku harus merubah semuanya dari mulai sikap, bahasa dan sebagainya. Dalam artian itu hanya untuk berpura-pura. Aku terus mengajaknya berbicara namun sikapnya masih saja sama juteknya. Dasar w***********g tidak punya rasa terimakasih dia malah meninggalkan ku begitu saja! dan mengobrol dengan teman-temannya. Author Pov Saat Rafael akan menyusul Dita tiba tiba saja Raka, Rio dan Bayu menghampirinya. "Hai Bro!! Lagi apa lo disini?." Tanya Bayu "bukan urusan lo." Ucap Rafael datar "Daripada lo disini mending kita bersenang-senang gimana?." Ajak Raka dan diangguki oleh Rio "Gak!! Gue ga mood." Rafael terlihat malas menanggapi sahabat-sahabatnya. "Ah Payah! Eh.. Btw si Kevin kemana?." Tanya Rio yang sedari tadi tidak melihat Kevin "Tuh dia lagi ngobrol sama Dita and the geng." Bayu menunjuk ke arah mereka. Rafael memutar bola matanya malas "Tumben tuh si Kevin. Biasanya juga bareng sama kita-kita." Ucap Rio "Jangan sampe dia ngedeketin si Rita! terus nikung gue." Ucap Raka "Dan jangan sampe dia juga ngedeketin Syalwa." Timpal Rio dengan tangan bersidekap didepan d**a. "Lahhh, gak mungkin lah dia berani nikung sahabatnya sendiri. yang Gue lihat sih sepertinya Kevin suka ke Dita." Ucap Bayu. Rafael hanya terdiam dan bersikap dingin mendengar sahabat-sahabatnya bicara "eummm... kalau Kevin suka ke Dita, berarti bos kita gimana? Wahhh bakal perang dunia ke 3 nih." Goda Raka "Apa sih lo! Siapa juga yang suka ke cewek bertopeng itu. Kalian tau! gue itu kan benci sama dia" Sanggah Rafael datar "Iyah benci. Benar-benar Cinta." Ucap Bayu menggoda "Ishhh... gaze lo!!! Lagian asal kalian tau gue itu punya rencana buat wanita bertopeng itu." Jelas Rafael "Rencana apa?." Tanya Rio penasaran "Kepo!! Intinya lo semua tunggu aja nanti lo pada pasti bakal liat! Gak bakal lagi ada cewek berhijab disekolah gue." Ucap Rafael menyeringai "Gimana caranya?" Tanya Raka "Kalian ga perlu tau. Itu rahasia gue." Ucap Rafael lalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya. Rio, Raka maupun bayu mereka hanya bengong melihat tingkah sahabatnya. Disisi lain Dita tengah berbicara dengan Kevin, Rita dan Syalwa "Ko kalian bisa barengan." Tanya Rita kepada Kevin dan Dita "Eummm ini kita....." belum saja Dita menyelesaikan kalimatnya Kevin sudah memotongnya terlebih dulu "Kita kan berdua jadi partner acara ini." Jelas Kevin to the point "Benarkah?." Syalwa seakan tak percaya. Dita hanya mengangguk "Bukannya Rafael?." Tanya Rita memicingkan matanya seakan tak percaya "Rafael? Maksudnya?." Tanya kevin penasaran "Iyah Rafaelll kan.......... awwwww." Belum Rita menjelaskan. Dita lebih dulu menginjak kaki Rita. Kevin yang melihat itu hanya memperlihatkan wajah penuh tanyanya "Rafael kan apa?." Kevin "E-enggak! bukan apa-apa." Ucap Rita cengengesan Disaat mereka sedang mengobrol Pengumuman Perhatian untuk seluruh murid harap segera berkumpul. Karena acara akan segera dimulai "Ayo kita kesana?." Ajak Dita mereka Pun pergi ke arah panggung. Dimana acara demi acara akan dilaksanakan disana. Terlihat Rafael, Bayu, Raka dan Rio sudah berada disana. Kevin yang melihat itu pun segera menghampiri ke empat sahabatnya "Hai." Sapa Kevin "Hei kemana aja lo? Baru nongol." Ucap Raka "Enggak, tadi gue abis ngobrol sama Dita, Rita dan Syalwa." "Tumben lo! Ada hubungan apa lo sama Dita." Tanya Bayu "Engga ada." Ucap Kevin santai "Hai Fa kenapa lo diem aja. Lo ga kangen sama gue." Lanjut Kevin yang melihat Rafael hanya diam, seakan tidak peduli akan keberadaan Kevin "Bacot." Ucap Rafael dingin. Kevin mengangkat sebelah alisnya bingung melihat tingkah Rafael yang beda dari biasanya Mc:" Hai semua bagaimana kabarnya baik? Murid:" baikkk Mc:" baiklah untuk mempersingkat waktu mari kita mulai saja acara dalam rangka ulang tahun sekolah SMA BRYANTARA yang ke 5 tahun... Kita awali dengan acara pertama yaitu sambutan yang akan disampaikan oleh Bapak Raizan Bryantara (papa Rafael) selaku pemilik sekolah ini waktu dan tempat kami persilahkan Raizan."----------- Mc: Terimakasih kepada bapak kepala sekolah atas sembutannya. Langsung saja ke acara ke 2 yaitu Catework acara ini akan menentukan siapa best couple SMA BRYANTARA tahun 2018 Langsung saja ini diaaa " haduhhh bagaimana ini Rita, syalwa aku deg-degan." Ucap Dita sambil meremas jarinya tanda gugup " sama aku juga Dita. Mana lagi si Rio arghhh" Ucap syalwa frustasi "Rio? Kamu sama rio?" Tanya Dita penasaran "Iyah. Kamu baru tau? Ya ampun Dita kemana aja. Aku juga sama Raka." Bukannya Syalwa yang menjawab malah Rita "Gak nanya!." Singkat Dita Rita hanya memajukan bibirnya kesal. Dita yang melihat itu hanya terkekeh "Dita ayo kita siap-siap." Ajak Kevin Dita hanya mengangguk lalu mengikuti Kevin dari belakang menuju belakang panggung "Eh aku duluan yah." Ucap Dita kepada teman-temannya "Oke semangat." Ucap Rita dan syalwa berbarengan Acara Catework pun dimulai Mc:" yang pertama mari kita panggilkan Devina Dan Fandyyy Berikutnya ada Rita amalia dan Raka Firdaus Ke 3 ada Syalwatunnisa dan Rio adi Irawan Ke 4 ada Lisa Fitriani dan Bayu Syahputra smith "Haduhhh." Ringis kevin tiba-tiba "Kenapa?" Tanya dita khawatir "Perut ku tiba-tiba sakit." Ucap Kevin "Aduh gimana dong acaranya mau dimulai lagi." Gerutu Dita "Yaudah kamu istirahat aja dulu disini." Lanjut Dita "Terus kamu gimana?" "Ga usah difikirin ga ikut juga gapapa." Ucap Dita tersenyum tulus "ihhh jangan git...." "Dita akan ikut." belum saja Kevin menyelesaikan kalimatnya sudah terpotong oleh seseorang. Dita dan kevin pun langsung melihat kesumber suara "Tapi gimana caranya Rafael?." Ucap kevin Heran dan ternyata itu adalah Rafael "Caranya gampang! Gue tinggal ngegantiin lo buat Catework sama Dita." Ucap Rafael santai "Ta-tapi aku gak mau." Dita gugup "Yasudah terserah." Ucap Rafael "Gakpapa Dita kamu terima saja tawarannya. Lagian gak ada kesempatan kedua buat kamu jadi bestcouple sekaligus Quenn and King di sekolah ini. Tahun depan kita kan fokus buat UN jadi kesempatan satu-satunya sekarang." Jelas Kevin. Dita nampak berfikir "Bagaimana?" Tanya Rafael lagi "Iyah aku mau tapi ada syaratnya." Ucap Dita penuh teka-teki yang membuat Rafael dan kevin mengangkat sebelah alisnya bingung "Apa?." Tanya Rafael "Pada saat giliran kita Catework. Kamu gak boleh sentuh aku apalagi pegang... gimana kamu mau gak?." "Baiklah." Tanpa basa-basi Rafael menyanggupinya namun terlihat senyuman menyeringai entah apa yang akan direncanakannya ." ayo kita siap-siap dibelakang panggung." lanjut Rafael "Kevin kamu istirahat aja yah dulu aku kesana sebentar. kamu doain aku semoga menang." Ucap Dita "Pasti doaku selalu menyertaimu "Fighting." Ucap Kevin memberi semangat dita Dita hanya tersenyum melihat tingkah Kevin... Mc:" dan peserta terakhir kita, inilah dia Pradita Wulandari dan Rafael Bryantara Seketika suara tepuk tangan bergemuruh disana seakan Rafael Dan Dita adalah pasangan terfavorit. Namun diluar Dugaan Dita, Rafael malah menggenggam tangannya saat berjalan di Red Karpet, membuat Dita geram dengan tingkah Rafael. Bukan hanya itu saja, saat ditempat pemotretan pun Rafael merangkul pinggang Dita. Dita sangat marah melihat kelakuan Rafael. Namun kali ini ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ini ditempat umum didepan kamera tidak mungkin ia membuat perkara. Yang ada ia malah dibawa ke ranah Hukum nantinya. Setelah selesai berpose dita langsung menghempaskan tangan Rafael kasar "Ish kamu apa-apaan sih Rafael!! Udah dibilang jangan pegang ya jangan." Ucap Dita marah "Apa ada yang salah?." Ucap Rafael datar tanpa dosa "Jelas salah lah. Kan sebelumnya kita udah sepakat kalau pas Catework jangan sentuh aku apalagi pegang." Jelas Dita "Sorry aku khilaf." Singkat Rafael. Jelas itu adalah Rencana Rafael untuk Dita. Ia perlahan-lahan akan membuka kedok Dita. Siapa yang tahan dengan pesona Rafael pasti semua wanita akan bertekuk lutut dihadapannya. Rafael mengira jika dita juga akan sama seperti wanita-wanita lain Mc:Baiklah saatnya kita mengumumkan BestCouple sekaligus King and Quen SMA BRYANTARA tahun 2018 dia adalahhh........... Terlihat raut tegang dari semua peserta tidak terkecuali Dita. Namun lain halnya dengan Rafael yang memasang wajah santai seperti sudah tau siapa pemenangnya. Mc:"Dia adalahhhhhhhh Rafael Bryantara dan Pradita Wulandari. Selamat untuk kalian sudah terpilih menjadi BestCouple sekaligus King and Quen tahun ini Semua orang bertepuk tangan atas kemenangan Dita dan Rafael. Dita merasa tidak percaya sekaligus bahagia bahwa dia yang terpilih, meskipun tadi dia sempat kecewa atas perlakuan Rafael. Namun ia dapat memaafkannya karena bagaimanapun semua manusia tidak luput dari dosa. Dita berfikir bahwa wajar setiap manusia memiliki kesalahan seperti yang dilakukan Rafael, dan sesungguhnya tidak ada manusia yang sempurna didunia ini. Jika Allah saja memaafkan hambanya kenapa tidak dengan Dita yang hanya makhluk lemah. "Selamat yah." Ucap Kevin turut bahagia kepada Dita. "Iyah terimakasih." Ucap Dita "Bagaimana pun ini berkat gue. Kalau lo gak digantiin gue mungkin dia gak bakalan menang." Ucap Rafael penuh percaya Diri. Dita yang melihat Rafael hanya geleng-geleng kepala "Iyah thanks bro. Lo emang Boboiboy." Ucap kevin "Boboiboy?" Rafael mengangkat sebelah alisnya "Iyahh boboiboy penyelamat bumi." Jelas kevin "Ah terserah lo lah." Ucap Rafael lalu meninggalkan kevin. Dita dan kevin yang melihat tingkah Rafael hanya terkekeh.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN