Dua Minggu berlalu. Kondisi Zia sudah sehat. Waktunya mereka berangkat ke Jawa tinggal sehari lagi. Risman memutuskan untuk tidur di rumah El. Karena besok mereka berangkat ke Jawa. Setelah makan malam, Risman dan Zia duduk berdua di teras samping. "Apa kamu merasa baik-baik saja?" Risman tidak tahu kenapa perasaannya kurang enak. Seakan ada sesuatu yang melarang Zia berangkat ke Jawa. Sayangnya ia tidak bisa ikut karena banyak kegiatan. Seandainya bisa ikut ia pasti akan sangat senang mendampingi gadis tersayangnya. "Aku baik-baik saja. Kita harus berpikir positif, meski perasaan tidak enak ada di dalam hatiku. Tapi aku yakin dengan keyakinan di dalam hati, semuanya akan baik-baik saja. Semoga dapat berkah dari Allah." Meski ada pikiran negatif, Zia berusaha memupusnya, karena ia pikir